Eks Kamtib Bocorkan bahwa Gambar Sapi Ternyata Jadi Kode untuk Sidak di Rutan KPK

Mantan Koordinator Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (Rutan KPK), Hengki, mengungkapkan adanya kode-kode untuk memberi peringatan kepada para tahanan mengenai inspeksi mendadak (sidak) oleh petugas. Salah satu contoh kode yang dijelaskan oleh Hengki adalah penggunaan gambar sapi.

Kode-kode tersebut terungkap saat Hengki, yang juga merupakan terdakwa dalam kasus dugaan pungutan liar di Rutan KPK, memberikan kesaksian dalam persidangan. Ia menceritakan bahwa perubahan cuaca seperti hujan dan banjir juga digunakan sebagai kode.

Kode dan Pembocoran Informasi

• Kode Awal: Gambar Sapi

• Perubahan Kode: Hujan, kemudian Banjir

• Sasaran: Seluruh Rutan

Menurut pengakuan Hengki, informasi mengenai sidak seringkali bocor ke para tahanan, sehingga saat sidak dilakukan, tidak ditemukan barang terlarang apapun.

Peran ‘Lurah’ dan ‘Korting’

• Penunjukan Lurah: Berdasarkan Senioritas di Kalangan Petugas Rutan

• Tugas Lurah: Mengumpulkan Pungutan dari Tahanan

• Pengumpulan Melalui Korting: Ditugaskan oleh Para Tahanan yang Dianggap Dituakan

Pembagian Jatah Pungli

Jaksa juga menggali informasi mengenai pembagian jatah pungutan kepada berbagai pihak, termasuk Kepala Rutan, Koordinator Kamtib, Koordinator Yantas, serta para ‘lurah’ yang menurut Hengki, masing-masing mendapatkan bagian sesuai senioritas dan peran.

Rincian Penerimaan Pungli (berdasarkan keterangan Hengki)

• Deden Rochendi (Kepala Rutan): Rp 10 juta

• Sopian Hadi (Koordinator Kamtib): Rp 5 juta

• Eri Angga Permana (Koordinator Yantas): Rp 5 juta

• Ristanta (Kepala Rutan): Rp 10 juta

• Agung Nugroho (Kamtib): Rp 7 juta

• Ari Rahman Hakim (Kamtib): Rp 5 juta

Dakwaan dan Praktik Pungli

Sebanyak 15 mantan pegawai KPK didakwa melakukan pungli senilai Rp 6,3 miliar terhadap narapidana di Rutan KPK antara Mei 2019 hingga Mei 2023. Narapidana yang membayar uang diizinkan menggunakan ponsel seluler dan mendapat fasilitas tambahan, sementara yang tidak membayar akan dikucilkan dan diberi tugas lebih berat.